Ah, suara kereta lewat.
Tahukah kamu betapa perasaanku campur aduk mendengarnya?
Hanya kepergian dan peristirahatan yg berlaku. Tak pernah rasanya suara itu membawa kepulangan, bagiku.
Dia bilang kepulangan itu sebenarnya ada. Aku hanya harus menunggu.
"'Satu purnama saja" katanya waktu itu.
Kini bulan hampir sama bulatnya dengan bulan di malam kepergiannya. Pikiranku disesaki dua pilihan.
Apakah aku harus percaya dan menanti kepulangan suara kereta itu . . .
Atau aku ikuti saja suara itu dan menjadi salah satu bagian dari kepergian?
1 Agustus 2012
Posko KKN Pagaden
Posting Komentar